Tulangbawang Barat - (Sbuai.id)
Proyek Jalan Usaha Tani dari Dana Desa tahun anggaran 2022 Tiyuh Sumber Rejeki, Kecamatan Gunung Agung, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) senilai Rp.120 jutaan diduga asal jadi dalam pengerjaan. Pasalnya, pada badan Badan Jalan hasil Proyek mulai terlihat adanya beberapa titik kerusakan.
Dugaan asal jadi dari buruknya kondisi kerusakan yang terdapat pada Proyek tersebut, terlihat dari hasil tinjau ke lokasi pada Sabtu, 12/08/2023. Pada Jalan hasil dari pengerjaan proyek tahun 2022 di Suku 02, kerusakan Badan Jalan mulai terlihat ada beberapa titik pada sepanjang Jalan tersebut.
Kondisi tersebut diantaranya yakni kerusakan Jalan dengan kondisi lubang-lubang, didapati ada beberapa titik sedalam 20-30 cm dengan luas hingga 1 m2. Kemudian kerusakan pada bagian Penunjang Jalan, satu titik Gorong-gorong saluran airnya didapati dengan kondisi Rusak (Amblas).
Dari Kondisi beberapa titik kerusakan, kuat diduga pengerjaan dilaksanakan dengan asal-asalan. Sehingga, secara Kwalitas hasil Proyek Jalan tersebut diduga sangat minim. Dan hal itu selanjutnya diperkuat dengan banyaknya semak liar yang hidup, tumbuh dan berkembang pada tepian dihampir sepanjang Badan Jalan.
Buruknya hasil Proyek Jalan tersebut yang terlihat dari kondisi kerusakan pada beberapa titik, diduga kuat dalam pengerjaan yang dilaksanakan dengan asal-asalan dan tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) pekerjaan. Sehingga, secara kwalitas hasil pekerjaan patut diduga sangat minim.
Anehnya, Team Pelaksana Kegiatan (TPK) Proyek menyebut pelaksanaan dikerjakan sesuai dengan arahan Kepalo Tiyuh. Bahkan, ditanyai terkait komponen biaya hingga Dokumen sebagai acuan dalam pelaksanaan Dirinya secara jelas mengaku tidak mengetahui berkas tersebut.
"Selaku ketua TPK, pekerjaan Jalan Usaha Tani itu nilai anggaranya sekitar Rp.130 jutaan, terbagi jadi 3 titik. Pengerjaanya waktu itu, semuanya sekitar 20 hari menggunakan eksa mini. Kalo soal sesuai RAB atau berapa biaya sewa alat berat, semuanya Kepalo Tiyuh karna kami bekerja sesuai dengan arahan beliau", ungkap TPK Joko terpisah dikediamannya.
Pernyataan TPK dibenarkan oleh Kepalo Tiyuh Saiful Khoiri yang ditemui terpisah di kediamanya masih di hari yang sama. Dan parahnya, meski jelas telah menyebut nominal biaya pemakaian alat berat, Kepalo Tiyuh mengaku rugi dan tidak memperoleh keuntungan dari pelaksanaan pengerjaan proyek tersebut.
"kemarin itu saya rugi dan gak dapet apa-apa mas. Wong sewa alat dan biaya operasional kerjanya aja itu sekitar Rp.80 jutaan. Belum lagi untuk Gorong-gorong, itu ada 5 titik mas", ungkap Kepalo Tiyuh.
Anehnya, ditanyai lebih lanjut terkait komponen biaya dalam pekerjaan dan sisa anggaran dari nilai Pagu pekerjaan, Kepalo Tiyuh tidak dapat memberi penjelasan dengan alasan lupa. Sementara, Dirinya bahkan beberapa kali sempat menguraikan beberapa komponen pembiayaan dalam pekerjaan tersebut.
"Yang pasti itu sudah dikerjakan dan menurut kami sesuai dengan RAB. Kalo soal apa saja komponen biaya dalam RAB itu, saya lupa. Seingat saya, ada untuk pekerja juga selain sewa alat berat Rp.80 jutaan dan 5 titik Gorong-gorong", kelit Kepalo Tiyuh Sumber Rejeki Saiful Khoiri.(Rd)
0 Komentar